Select Your Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
bisnis

Harimau Ngamuk di Merangin

Kuda dan Kerbau Dilahap

Illustrasi
BANGKO - Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) kembali mengganas. Akibatnya, dalam kurun waktu 5 hari terakhir sudah 3 ekor ternak milik warga dilaporkan menjadi korban. Ketiga ekor ternak itu, yakni 1 kuda dan 2 kerbau.
Menurut warga Kec Sungai Tenang, Arjondi, amukan harimau kali ini terjadi di tiga desa, yakni Renah Pelaan, Baru, dan Tanjung Alam. Di Renah Pelaan dan Baru harimau memakan 2 kerbau, sedangkan di Tanjung Alam makan 1 kuda.
Mengetahui ada binatang buas yang menyantap ternak mereka, warga Sungai Tenang menjadi sangat resah dan was-was. Aktivitas keseharian mereka pun terganggu.
Bahkan, warga sudah tak berani lagi pergi ke ladang dan keluar rumah pada malam hari.
‘’Kejadiannya sejak sekitar seminggu lalu. Warga menemukan ada jejak harimau di dekat kampung. Selang dua hari kemudian, warga Tanjung Alam dihebohkan dengan adanya kuda milik warga yang mati akibat dimakan binatang buas,’’ ungkap Arjoni.
Dua hari kemudian, tuturnya, warga Desa Baru dan Renah Pelaan juga dihebohkan dengan hal yang sama. 2 ekor kerbau juga telah menjadi korban. Dalam sekejap, khabar tentang adanya harimau berkeliaran dan mengamuk pun tersebar luas.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, perangkat desa di Kec Sungai Tenang menginstruksikan agar warganya berhati-hati dan selalu waspada terhadap ancaman si raja hutan itu. ‘’Petani tidak berani pergi ke ladang karena takut harimau. Semua aktivitas warga terhambat,’’ sebut Arjoni.
Menurut Arjoni, diduga kuat harimau yang mengamuk itu berjumlah lebih dari satu ekor. Sebab, antara desa-desa itu letaknya sangat berjauhan. Bahkan, beberapa warga menyebut di Sungai Tenang banyak ditemukan jejak kaki harimau.
Sementara itu, Johan dari TNKS, mengatakan tim tiger telah diturunkan ke Sungai Tenang untuk mengusir harimau dari areal perkampungan warga. ‘’Kita juga sudah menerima laporan. Saat ini tim sudah diturunkan ke sana,” ungkapnya.
Soal maraknya harimau yang masuk ke perkampungan warga, menurut Johan, semua itu disebabkan oleh rusaknya habitat atau hutan di Kabupaten Merangin. Sehingga, akhirnya harimau nekat masuk ke perkampungan untuk mencari makan.
‘’Jika habitatnya tidak diusik, kita yakin mereka tidak akan masuk perkampungan,’’ tandasnya.
(jbr/jenn) 
sumber : Jambiekspres.com

0 komentar:

Posting Komentar