Sudah Terjadi 20 getaran
KERINCI - Meski masih  berstatus waspada, aktivitas gunung Kerinci terlihat mengalami  peningkatan tajam. Sejak tanggal 3 November 2010 hingga kemarin sudah  terjadi 20 kali getaran. Hal ini dibenarkan oleh Petugas Pemantau Gunung  Kerinci, Heri Prasetyo, kepada koran ini, kemarin. ''  Dari tanggal 3 hingga hari ini (kemarin, red) sudah terjadi 20 kali  getaran. Ini menandakan aktivitasnya makin meningkat,'' terangnya. Tapi,  dia sendiri 
menandaskan, bawah saat ini gunung Kerinci masih berstatus  waspada. Pantauan  koran ini, kemarin dari kejauhan aktivitas gunung Kerinci memang tak  begitu terlihat. Hal ini karena cuaca di Kerinci dan Kayu Aro memang  sangat buruk. Apalagi kemarin juga terjadi hujan, sehingga puncak gunung  kerinci tertutup kabut tebal. 
Kades Sungai Rumpun Herman, mengakui kemarin malam aktivitas gunung Kerinci juga mengalami peningkatan. 
Melihat  kondisi tersebut dirinya bersama dengan beberapa orang warga mendatangi  kediaman Mbah Katirin, juru kunci Gunung Kerinci di desa Patok Dua,  untuk mencari tahu kondisi sebenarnya yang terjadi di Gunung Kerinci.
“Kami  menyaksikan sendiri Mbah Katirin, berdialog dengan penunggu Gunung  Kerinci. Gunung meminta tumbal sebagaimana yang dijanjikan sebulan yang  lalu, jika tidak diberikan maka aktivitas Gunung akan terus meningkat,”  demikian penuturan Herman, menirukan ucapan Mbah Katirin.
Menurut  Herman, sebulan yang lalu Gunung Kerinci memang telah meminta tumbal,  lantaran ada salah satu syarat atau alat yang harus dipesan dari Jawa,  sehingga belum bisa dikabulkan. “Sekarang ini alat dari Jawa sudah tiba,  dalam waktu dekat kita akan meletakkan sesajian tersebut dikarenakan  ada lagi yang harus ditambah sesajian,” terangnya.
Situasi  Gunung Kerinci memang sekarang ini sedang panas lantaran di Jawa Tengah  Gunung Merapi sudah meletus, jika dalam pekan ini tidak dipenuhi bisa  saja aktivitas akan naik terus. “Itu kata Mbah Katirin tadi malam  (kemarin malam, red) yang berdialog dengan penunggu Gunung Kerinci bahwa  dalam Minggu ini harus diserahkan sesajian ke Gunung Kerinci,” ujar  Kades Sungai Rumpun itu.
Kemudian,  meningkatnya aktivitas Gunung Kerinci itu juga dirasakan oleh mahasiswa  STIE Sakti Alam Kerinci yang melakukan kuliah kerja nyata (Kukerta) di  Desa Sungai Rumpun Kecamatan Gunung Tujuh.
Malah  bersama dengan warga dan Kepala Desa, mahasiswa Kukerta juga sedang  mempersiapkan sesajian untuk Gunung Kerinci itu. “Sekarang sedang  dipersiapkan sesajian kita juga ikut,” kata Junaldi, salah seorang  mahasiswa Kukerta kepada harian ini kemarin. 
Aktivitas Warga Normal Tetap Normal
Meningkatnya  aktivitas Gunung Kerinci sejak beberapa hari terakhir dari aktif normal  menjadi waspada tidak menggangu aktivitas warga yang berdiam di sekitar  kaki Gunug Kerinci. Syamsul (50)  warga sekitar gunung  Kerinci mengatakan, sampai saat ini masih terus melakukan kegiatan  sebagaimana baisanya. Dan tidak terpengaruh dengan adanya status Gunung  Kerinci yang waspada. 
“Ya kami tahu aktivitasnya meningkat, namun  saya dan warga sekitar masih menjalankan aktivitas sebagai mana biasanya,” ujarnya.
Dikatakannya,  keadaan seperti ini sudah sering ia alami bahkan ia pun sudah sering  naik turun naik turun Gunung Kerinci, untuk mengantar para wisatawan  yang ingin mendaki gunung.
 “Seperti  ini sudah sering mas, kami tidak risaukan lagi, bahkan saya dari tahun  74 sudah turun naik gunung, mungkin kalau keadaan seperti ini paling  jalur pendakian yang ditutup,’’ ujarnya saat di temui di kediamnya di  desa Tangkil Kecamatan Kayu Aro.
Hal senada juga diucapkan oleh Apek, Warga Batu Hampar Kecamatan Kayu Aro,  untuk  saat ini belum ada kepanikan yang dirasakan oleh warga. Pasalnya kedaan  ini memang sering dialami oleh warga sekitar ubkan hal yang baru lagi  buat mereka. “Nggak ada kepanikan dari kami, ya kami kerja juga terus  seperti bisa,” ujarnya
Ia juga menambahkan,warga dikaki Gunung Kerinci malah tenang- tenang  saja.  “Gunung masih aktif itu biasa mas batuk dikit-dikit, namanya juga  Gunung api yang masih aktif,” ujarnya sambil tertawa, dengan tak  menghiraukan status Gunung Kerinci tersebut.
Begitu  juga dengan Suprianto (45) Warga Batu Hampar Kecamatan Gunung Kerinci  yang sehari-hari bekerja sebagai petani tersebut mengungkapkan, warga di  sekitar kawasan Gunug Kerinci tidak ambil pusing dengan status ini. Hal  tersebut dikarenakan belum ada aba-aba dan tanda-tanda dari petugas  pemantau Gunung. 
‘’BMG  lebih dahulu memberitahukan tentang status gunung jika benar- benar  mengancam warga. Namun sampai saat ini petugas pemantau maupun  pemerintah daerah belum mengintuksikan kami untuk meniggalkan tempat  ini. tentu nya kalo memang Gunung Ingin meletus, ya kami sudah disuruh  untuk mengungsi, namun sampai saat ini kan belum, berarti masih aman  untuk kami tinggali,” tandasnya.
Disisi  lain, Sekda Kerinci, H Dasra, semua warga Kerinci baik yang ada berada  di Kerinci maupun yang berada di rantau untuk tetap tenang dan sama-sama  berdoa agar tidak terjadi apa-apa dengan gunung kebanggan masyarakat  Kerinci tersebut. Saat ini sebutnya, Pemkab Kerinci terus melakukan  koordinasi dengan berbagai pihak dan elemen pemantau lainnya untuk  memastikan kondisi gunung Kerinci.
Dirinya  juga memastikan akan segara memberikan informasi kepada semua warga  Kerinci di rantau jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti  bencana alam letusan gunung merapi dalam jangka dekat ini. ‘’Kita  pastikan akan sampaikan melalui masing-masing HKK,’’ tukasnya.
    Sementara itu, kepala Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci,  Basyarin kemarin,  menyebutkan ada beberapa langkah yang sudah disiapkan oleh pihaknya untuk meminimalisir resiko yang ditimbulkan.
    ‘’Semuanya  nanti akan disesuaikan dengan statusnya, mulai dari aktif biasa,  waspada, siaga I, siaga II, siaga III yang dan awas yang harus disertai  dengan warga yang sudah evakuasi,’’ ujar Basyarin.
    Dia  juga mengatakan, jika terjadi letusan gunung Kerinci, maka proses  evakuasi dan lain sebagainya bukan hanya menjadi tanggung jawab dari  BPBD Kerinci, melainkan akan menjadi tanggung jawab semua pihak. ‘’Juga  tanggung jawab kabuapaten tetangga, Polri, TNI, dan pak Sekda selaku  kepala BPBD ex officio,  akan menggunakan wewenang yang ada padanya,’’ ucap Basyarin. (ika)
Warga Siapkan Sesaji
MENINGKATNYA  aktivitas Gunung Kerinci membuat warga Kerinci cepat-cepat mengambil  langkah. Salah satunya, dengan menyiapkan sesaji untuk diberikan kepada  penunggu gunung tersebut. Karena dalam pemahaman masyarakat di sekitar  gunung, meningkatkanya aktivitas ini mengisyaratkan kepada gunung api  aktif tertinggi di Asia Tenggara itu akan meminta tumbal.
Ini diperkuat dengan pernyataan salah seorang pria yang disebut-sebut menjadi juru kunci Gunung Kerinci ‘’Mbah Katirin’’  yang berdomisili di Desa Patok Dua Kecamatan Gunung Tujuh, yang sempat berdialog dengan penunggu Gunung Kerinci kemarin malam.
Dalam  kepercayaan masyarakat, sebelum sesaji diberikan sebagai pengganti  tumbal, aktivitas gunung Kerinci akan semakin meningkat. 
Menurut  informasi yang dihimpun harian ini. pada waktu tahun 2009 lalu saat  aktivitas gunung Kerinci ini naik, dilakukan kenduri sedekah bumi dengan  memotong kerbau dan menarok kepala kerbau berserta dengan hasil bumi di  Gunung Kerinci. Setelah itu,aktivitas gunung Kerinci turun drastis.
Malahan,  kabut asap dan suara gemuruh yang sempat ditimbulkan redup sama sekali  dan puncak gunung Kerinci disiang hari berubah menjadi terang benerang.
 (ika) 
Sumber (www.jambiekspres.co.id)
 













 
0 komentar:
Posting Komentar