Makanan khas Kerinci yang paling  terkenal adalah dendeng batokok.  Dendeng daging lembu yang lembut karena digepok/tumbuk dengan batu  hingga gepeng. Disajikan setelah dipanggang kembali dengan sambal merah  nan pedas. Soal rasa, wah tak bisa saya gambarkan saat dagingnya masuk  kedalam mulut. Hmmm. Apakah aksara dan angka bisa menjelaskan rasa  nikmat?.
Dendeng ini akan paripurna kenikmatannya jika disantap dengan beras khas asal kerinci yang dinamakan Beras Payo Kerinci.
Dendeng ini akan paripurna kenikmatannya jika disantap dengan beras khas asal kerinci yang dinamakan Beras Payo Kerinci.
 Biasanya, warung makan asal kerinci akan menulis “Beras Payo Kerinci” di  muka warung untuk menyatakan bahwa mereka hanya menyajkan dendeng  batokok dengan beras tersebut, bukan beras asalan. Ini mirip dengan  Warung Padang yang menulis “Bareh Solok” yang artinya Beras Solok. Kalau  Bareh Solok di Jakarta saya tidak tahu apa benar berasnya asli diimpor  dari Solok sana. Soalnya, rasanya kagak ada bedanya sih dengan beras  biasa. Padahal rasakan gak bisa bohong.
Beras Payo Kerinci adalah beras nikmat, terasa pulen dengan bulir beras besar-besar. Ini adalah bibit padi asli Kerinci. Usia jenis padi ini mungkin sudah lebih dari lima abad. Seperti laiknya padi asli Nusantara lainnya, usia tanam padi payo hingga panen memakan waktu lebih dari enam bulan.
Yang pasti, Beras Payo Kerinci dengan bulir padi yang besar-besar memang terasa nikmat berpadu dengan lauk-pauk asal kerinci khususnya dendeng batokok. Kalau anda berkunjung ke Jambi, jangan lupa mampirlah di Warung Makan Kerinci yang bertulis Beras Payo Kerinci.
Sedangkan Gulai Ikan Semah merupakan makanan khas Kerinci yang digemari oleh banyak masyarakat Kerinci. Populasi ikan Semah yang hanya hidup di sepanjang Sungai Batang Merangin dan Danau Kerinci ini terancam punah, karena selalu diburu oleh masyarakat. Saat berkunjung ke Kerinci hanya yang beruntung saja dapat menikmati kelezatan ikan ini.
Bagi pengunjung yang ingin merasakan hidangan Kerinci sambil menikmati  keindahan Danau Kerinci dengan suasana rumah makan yang berbeda dapat  mencoba rumah makan Bahun Basilo yang terletak di Desa Pulau Tengah  Kecamatan Keliling Danau. Rumah makan ini merupakan rumah makan terapung  dengan gaya lesehan.Beras Payo Kerinci adalah beras nikmat, terasa pulen dengan bulir beras besar-besar. Ini adalah bibit padi asli Kerinci. Usia jenis padi ini mungkin sudah lebih dari lima abad. Seperti laiknya padi asli Nusantara lainnya, usia tanam padi payo hingga panen memakan waktu lebih dari enam bulan.
Yang pasti, Beras Payo Kerinci dengan bulir padi yang besar-besar memang terasa nikmat berpadu dengan lauk-pauk asal kerinci khususnya dendeng batokok. Kalau anda berkunjung ke Jambi, jangan lupa mampirlah di Warung Makan Kerinci yang bertulis Beras Payo Kerinci.
Sedangkan Gulai Ikan Semah merupakan makanan khas Kerinci yang digemari oleh banyak masyarakat Kerinci. Populasi ikan Semah yang hanya hidup di sepanjang Sungai Batang Merangin dan Danau Kerinci ini terancam punah, karena selalu diburu oleh masyarakat. Saat berkunjung ke Kerinci hanya yang beruntung saja dapat menikmati kelezatan ikan ini.
 
















 
0 komentar:
Posting Komentar