Pemerintah Kabupaten Kerinci, Jambi, akan mengusulkan hak paten  tarian Niti Naik Mahligai Kaco yang berasal dari daerah itu, kata Bupati  Kerinci, Murasman, di Jambi, Selasa (12/10/2010). 
Tarian Naik Mahligai Kaco, menggambarkan suatu acara puncak penobatan  secara gaib pada seseorang yang memiliki ilmu kesaktian yang tinggi dan  telah memenuhi syarat untuk mencapai ’sangkak’ tujuh.
Menurut toko adat setempat, dalam tarian yang bernuansa magis ini  digambarkan penobatan yang dilaksanakan dengan upacara selama tujuh hari  tujuh malam.
Sebelum dinobatkan, orang tersebut terlebih dahulu diuji  kesaktiannya, seperti meniti mangkuk di atas telur, meniti di atas duri  dan paku, berjalan di atas sebilah pedang, ditusuk dengan sebilah tombak  yang tajam, dan berjalan di atas api yang sedang membara.
Setelah ujian ini terlewati, yang bersangkutan diperkenankan menaiki  mahligai yang dibuat dari sehelai kertas karton tipis bewarna putih yang  melambangkan mahligai ‘kaco’ (kaca).
Tarian ini cukup memikat ketika disajikan di hadapan Gubernur Jambi  Hasan Basri Agus dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar  saat menghadiri peresmian Law Center (Pusat pelayanan Hukum dan HAM  Terpadu), Minggu (9/10/2010) lalu.
Atraksi itu pun sempat membuat kaum ibu yang turut menyaksikannya   bergidik. Secara logika tentu tarian tersebut dapat membahayakan jiwa  sang penari. Namun, uniknya sang penari sedikit pun tidak terluka.
“Ini merupakan perlambang dari Bumi Alam Sakti Kerinci, bahwa tarian  ini memang bernuansa magis. Tidak semua bisa menarikan tari ini, karena  perlu keterampilan dan latihan khusus. Jadi jangan coba-coba meniru  adegan tadi,” kata salah satu tokoh masyarakat Kerinci, Safril di Jambi,  Selasa.
Bupati Kerinci, Murasman, telah menyerahkan dokumen berisi  persyaratan untuk mematenkan hak cipta tari Niti Naik Mahligai Kaco  tersebut.
Upaya terseut dilakukan karena khawatir nantinya ada oknum yang mengklaim tarian tersebut sebagai hasil karya daerah tertentu.
“Ini adalah kekayaan intelektual. Jadi harus dilindungi, apalagi  tarian ini memang menunjukkan kekhasan daerah Kerinci,” kata Murasman.
 













 
0 komentar:
Posting Komentar