JIKA sudah jatuh cinta, maka harta dan benda tidak lagi dihitung berapa  nilainya. Hal itulah yang dirasakan oleh Iskandar Zakaria, seorang  kolektor yang juga merupakan budayawan kawakan yang ada di Kerinci. Ia  rela menghabiskan sebagian besar gaji dan uang pensiunnya, hanya sekadar  untuk mengumpulkan barang antik kesukaannya.
Hobi ini mulai  digelutinya sejak tahun 1970, saat ia masih menjabat sebagai Kepala  Kebudayaan Kabupaten Kerinci. Koleksi pertamanya saat itu adalah dua  mangkuk kuno, peninggalan nenek moyang warga Kerinci.
"Setelah  dua mangkuk tersebut saya koleksi, akhirnya menyusul beberapa barang  antik lainnya, yang saya dapatkan dari berbagai daerah di Kabupaten  Kerinci, dan daerah-daerah lainnya," ujar Iskandar Zakaria, saat ditemui  Tribun, Rabu (19/5).
Untuk bisa menjalankan hobinya tersebut, ia  mendapat restu dari istrinya, Zanidar, yang rela uangnya dihabiskan  untuk hobi suaminya tersebut. "Saya sangat mendukung hobi suami saya.  Kalau orang lain pensiun bisa naik haji, namun uang pensiun kami  dihabiskan disini. Kalau saya tidak dukung bapak mau cari uang dimana,"  kata Zanidar.
Ada ratusan jenis barang antik koleksinya, mulai  dari keramik-keramik kuno, peninggalan pra sejarah, benda-benda seni,  dan berbagai barang antik lainnya. "Semua barang antik saya koleksi.  Saya tidak pilah-pilih untuk melengkapi koleksi," kata Iskandar Zakaria.
Menariknya,  barang antik tersebut dikumpulkannya bukan untuk dijual, namun hanya  untuk koleksi pribadi. Bahkan, saking besar kecintaannya terhadap barang  antik, ia pernah menolak tawaran Rp 25 miliar dari kolektor yang ingin  membeli barang antik koleksinya.
"Beberapa tahun yang lalu,  koleksi saya pernah ditawar 25 miliar oleh Antoni Zedra Abidin, yang  saat itu masih menjabat sebagai wakil Gubernut Jambi. Namun tawaran itu  saya tolak," jelas Iskandar Zakaria, yang pernah masuk rekor Muri,  sebagai penulis Alqur'an terpanjang d idunia.
Tidak hanya itu,  beberapa benda keramik yang berasal dari Dinasti Ming dan Dinasti Tsung  pada abad ke delapan miliknya, juga pernah ditawar oleh beberapa  kolektor barang antik yang datang dari berbagai kota bahkan dari  mancanegara, diantaranya adalah kolektor asal Pekanbaru yang menawar  keramik seharga 10 miliar.
"Seminggu yang lalu, juga datang  kolektor dari medan, H Rusli Asmadi. Beliau ingin membeli  benda keramik  peninggalan dinasti tua di Cina. Jika saya jual, negara jelas rugi,  karena barang-barang ini merupakan peninggalan sejarah," ungkapnya.
Meskipun  hidup pas-pasan, namun Iskandar Zakaria tetap memiliki komitmen yang  kuat untuk melestarikan peninggalan nenek moyang. "Jika saya lebih  tertarik dengan uang, mungkin saya adalah orang yang paling kaya di  Kabupaten Kerici," ungkap Iskandar Zakaria.
Benda-benda antik  tersebut didapatkannya dengan berbagai cara, ada yang dibelinya  langsung, diberi rekan-rekannya, dan dicariinya ke beberapa bukit yang  ada di Kerinci. "Jika saya dapat informasi, saya langsung mendatangi  lokasi yang dimaksud. Jika beruntung, maka koleksi benda antik saya akan  bertambah," tambahnya.
Benda antik koleksinya yang tertua adalah  kapak batu, yang diperkirakan sudah ada sejak 7000 tahun sebelum  masehi. Hal tersebut juga dibuktikan dengan hasil penelitian yang  dilakukan oleh Profesor Sujono, dari pusat penelitian arkeologi Jakarta.
"Diperkirakan  saat ini kapak itu berusia sekitar 10.000 tahun, yang saya temukan di  Batang kandil, Kecamatan gunung kerinci. Batu itu saat ditemukan, sudah  terkubur dalam tanah," terangnya.
 












 
0 komentar:
Posting Komentar